Kepercayaan Masyarakat Berau Terhadap Mitos sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Musik Etnis yang Berjudul "Garutu"

Garutu merupakan karya yang menceritakan tentang keberadaan sosok Garutu yang memiliki keterkaitan pada keraton Sambaliung, pada masa pemerintahan raja terakhir yaitu Sultan Muhammad Aminuddin tidak ada masyarakat yang berani melakukan segala aktifitas yang dapat menganggu wilayah keraton Sambaliung dikarenakan terdapat keyakinan ada sosok gaib yang memantau wilayah keraton tersebut. Seiring berkembangnya zaman sudah jarang masyarakat yang tahu tentang kisah sosok Garutu hingga berdampak pada penyimpangan sosial di wilayah keraton Sambaliung, fenomena tersebut memberi rangsang awal dalam terciptanya karya ini. Karya ini merupakan sebuah komposisi musik etnis yang dimainkan dengan bentuk campuran (vokal-instrumental), instrumen yang digunakan merupakan instrumen lokal yang digunakan di kabupaten Berau antaralain; kenong, gong, gambus dan rebana yang dipadukan dengan instrumen etnis indonesia lainnya antaralain; bas keroncong, saluang dan taganing. Adapun instrumen barat yang digunakan antaralain; keyboard, xylophone dan horn. Dalam karya ini menggunakan idiom musik Melayu serta idom musik Epik yang diolah dengan metode eksplorasi, improvisasi, dan komposisi